Kamis, 29 Juli 2010

Bunny Girl 5 (end)

Rasanya ketika Kuroki pergi malah ada sesuatu yang mengganjal hati Rika. Rika terus memikirkannya. Sampai ia tak sadar, hanya Kuroki yang ia pikirkan...
Rika jadi tahu perasaan sebenarnya itu dengan Kuroki... adalah cinta...
Tapi kalau memang benar, kenapa cinta sejati muncul bukan pada Kuroki...
Keesokan harinya Rika kembali masuk sekolah. Rika terus memerhatikan Kuroki.
" Ngapain lu liatin gw terus? suka ya?" Tanya Kuroki
" Eh... aku juga gak tahu apa aku suka kamu enggak..." Jawab Rika spontan
Sejenak muka Kuroki merah. Kuroki langsung keluar kelas. " Kamu akhir- akhir ini aneh ya!" Kata Mia menghampiri Rika. " Masa? hmm, eh Mi, tau gak anak cowo yang ekskul futsal se angkatan kita?" Tanya Rika. "hmm, keanya sih Kuroki terus Hansel, habisnya kebanyakan pilih basket" Jawab Mia. " Hansel kelas berapa?" Tanya Rika. "Kalo gak salah sih kelas C" Jawab Mia.
Rika langsung mencari orang bernama Hansel. Tapi ternyata Hansel beda berat sama cowo itu, jelas-jelas Hansel botak *plak. Rika penasaran. Rika masih mencari- cari cowo itu. Tapi Rika malah bertabrakan dengan Kuroki yang sedang membawa sekeranjang bola futsal. Rika cuma bilang maaf lalu langsung pergi.
Lgai- lagi... kuping dan buntut Rika muncul. Rika panik. Tapi tiba- tiba ada yang menarik Rika masuk ke gudang. Ternyata Kuroki! Kata Kuroki, dia ingin melindungi Rika.
Muka Rika merah, muka Kuroki juga. Rika makin tahu kalau dia memang suka Kuroki.
" Kau suka aku ya?" Tanya Rika ke Kuroki.
"Hah? ..." wajah Kuroki merah.
"Bilang saja karena aku juga suka kamu kok!" Kata Rika.
" Eh? boleh nih?" Tanya Kuroki
"Hahahaha" Tawa Rika dan Kuroki...
-End-

Sabtu, 17 Juli 2010

You're not Alone! (part 2 : Hanya Ada Satu)

Chapter 2 : Hanya Ada Satu


“Huoaaaaaaaaaaaaaammm”

“Yumi, kamu sudah bangun?” Tanya Miss Yuki

“Emmm… Yumi ada dimana?” Tanya Yumi yg masih mengantuk.

“Yumi, kamu di UKS sayang. Masa kamu lupa?” jawab Miss Yuki.

‘Oh iya, tadi aku kan ada di UKS’ batin Yumi yang sedang mengingat kejadian tadi.

“Ah!! Vano!! Dimana Vano?” teriak Yumi yang tersadar akan hilangnya Vano yang tadi dia tunggu itu.

“Vano sudah ke kelasnya Yumi” jawab Miss Yuki”Oia, kata Vano kakimu sakit? Sini Miss periksa dulu” lanjut Miss Yuki sambil memegang pergelangan kaki Yumi.

“Awww” teriak Yumi kesakitan.

“Sakit ya Yumi? Maaf ya Yumi” kata Miss Yuki “Sebentar. Miss ambil perlengkapan dulu ya” lanjut Miss Yuki sambil pergi mengambil kotak P3K dan mengambil peralatan dan obat yang diperlukan untuk mengobati kaki Yumi.

Miss Yuki pun kembali dengan memegang perlengkapan yang ia butuhkan dan langsung memperban kaki Yumi.

“Oia Yumi, tadi saat Miss Yuki datang qo matamu lembap dan bantalmu basah? Apa kamu menangis?” Tanya Miss Yuki
“Ahh.. Emm.. Ga qo Miss” jawab Yumi gugup. ‘Aduh. Masa aku bilang aku nangis gara2 takut ditinggalin Vano sih?’

“Yumi jangan bohong sama Miss Yuki ya? Qalo kamu ada masalah. Bilang aja sama Miss. Miss selalu ada sama Yumi qo” kata Miss sambil tersenyum ke arah Yumi “Kamu dari dulu padahal selalu cerita sama Miss kan? Tapi kenapa sekarang ga pernah lagi? Padahal Miss selalu nunggu kamu lho. Tapi sekarang yang Miss liat adalah wajah sedih Yumi. Bukan wajah ceria Yumi yang selalu menceritakan kejadian2 Yumi di sekolah. Jadi Yumi cerita sama Miss ya?” lanjut Miss Yuki sambil menyelesaikan perban di kaki Yumi dan mendekati Yumi.

Yumi pun hanya terdiam mendengar perkataan Miss Yuki dan ia pun langsung memeluk Miss Yuki sambil menangis.

“Y….Yu….m…..mi…. Ta….ku….t….S…..Se….n…..di……ri……” isak Yumi di pelukan Miss Yuki

“Yumiii. Kamu ga sendiri Yumi. Bukankah kamu punya banyak teman?” Tanya Miss Yuki sambil memeluk Yumi dengan erat

“Gaaa.. Yumi ga punya teman… Yumi sendiriii.. Yumi takuut” kata Yumi sambil terus menangis

”Tapi kenapa? Saat kau pertama kali kesini kamu selalu bercerita tentang teman2 barumu. Seperti Shiina, Hinoka, Hanami, Misano, Shilla, dan yang lainnya. Tapi kenapa sekarang kamu bilang kamu ga punya teman?” Tanya Miss Yuki kembali

“Karena aku sekarang tidak pernah ditemani dan diajak ngobrol lagi. Qalo aku bicara pun tak didengar. Smua asik dengan teman2 nya dan pembicaraan itu. Bila aku mengalihkan pembicaraan pasti dimarahi dan tak ada yang membelakuuu…*Yumi makin menangis* La….lu… a…ku…ga…pu..nya…..te…man…la….gi….da…..n….se……n….di….ri…. Huaaaaaaaaaaaa… Tak ada lagi yang memperdulikan akuuu. Hiks hiks hiks hiks hiks hiks hiks” jelas Yumi panjang lebar.

“Tapi apa salahmu? Mengapa dijauhi? Dan apa yang pembicaraan yang kau maksud?” Tanya Miss Yuki yang menjadi penasaran

“Cinta. Smua orang sekarang membicarakan cinta. Dan aku tidak mengerti apa itu cinta. Jadi aku tidak bisa seperti dulu lagi. Tidak ada yang menjauhi ku tapi mereka tidak pernah mengajak atau menghiraukanku. Mereka menganggap ku ga ada Miss. Itu lebih menyakitkan dari dibenci. Hiks hiks hiks” kata Yumi sambil menangis terisak-isak

“Sudahlah Yumi. Miss selalu ada buat kamu. Kamu masih punya Miss Yuki. Oke? Jadi tenang aja. Qalo ada apa2 bilang aja ya sama Miss. Miss sayang banget sama kamu Yumi” kata Miss Yuki sambil memeluk Yumi dengan erat.

“Sudah Yumi. Jangan nangis lagi dong” kata Miss Yuki sambil mengelus punggung Yumi “Oia Yumi, tadi Vano memberikan makanan dan boneka untuk mu Yumi” lanjut Miss Yuki

“A…Apa? Makanan? Boneka? Beli dimana dia makanan dan boneka?”Tanya Yumi sambil melepaskan pelukannya dari Miss Yuki dan berhenti menangis

“Miss ga tau Yu. Tadi sebelum Vano kasih tau Miss. Vano udah bawa kantong plastic yang berisi boneka dan makanan. Tuh ada di meja sebelahmu. Tadi aja Miss kira yang sakit bukan kamu. Soalnya Vano Cuma bilang ada anak cewek yang kakinya terkilir di UKS” jelas Miss Yuki sambil duduk sedikit menjauh dari Yumi agar Yumi dapat mengambil boneka dan makanannya,

Yumi pun segera menatap meja di sebelahnya. Dia mengambil boneka dari Vano yang berbentuk boneka beruang yang sedang menggendong kelinci. Boneka beruang itu bisa ditekan dan bila ditekan akan mengeluarkan suara ‘I;m Sorry’. Yumi pun tertawa kecil melihat boneka itu. Ia pun menekan kelinci yang digendong boneka beruang. Kelinci itu bersuara ‘Yes’ sambil tersenyum. Lalu boneka beruang itu pun tersenyum. Yumi pun menekan bersama boneka beruang itu dengan kelinci yang digendongnya. Beruang dan kelinci itu pun tertawa sambil tersenyum.

“Waaaaaaaah Lucuuuuuu” kata Yumi sambil memeluk bonekanya.

“Tau darimana Yumi qalo bonekanya bisa ditekan?” Tanya Miss Yuki yangsedang melihat boneka itu juga.

“Yumi liat di majalah Shiina. Sebelum Shiina ikut ngobrol tentang cinta juga kita suka baca majalah Shiina sama2. Majalahnya namanya ‘Only Girls’*ngarang*. Disitu ada tulisan boneka yang kayak gini. Tapi yang disana bonekanya lagi gandengan. Qalo ini lagi digendong. Trus di majalah nya ada tulisan disuruh tekan boneka beruang nya. Nah trus tekan kelincinya. Baru tekan dua2 nya. Gitu Miss” jelas Yumi panjang lebar.

“Oia hewannya juga Cuma ada beruang sama kelinci. Trus boleh pilih beruangb sama kelincinya lagi ngapain. Trus boleh milih kata2 juga. Tapi qalo ga salah haru pesen dulu deh” lanjut Yumi yang sekarang sudah mulai terseyum kembali

“Ya udah. Sekarang kamu makan dulu makanan yang dari Vano dong” kata Miss Yuki sambil menaruh boneka Yumi di meja lagi.

“Iya” kata Yumi sambil mengambil kotak makanan yang diberi Vano.

“Waaaw bubur^_^ udah lama Yumi ga makan bubur” kata Yumi sambil mengambil sendok dan melahap buburnya.

Miss Yuki hanya tersenyum melihat Yumi yang lahap sekali makannya.”Enak Yumi?” Tanya Miss Yuki.

“Enaaak MissJ” kata Yumi sambil tersenyum kea rah Miss Yuki.

Miss Yuki hanya tertawa kecil. Yumi pun akhirnya tertawa. ‘Ehmm. Udah lama aku ga ketawa kayak gini. Beruntung aku cerita ke Miss Yuki. Oia, aku juga beruntung ketemu Vano’ batin Yumi.

“Oia Yumi.. Qo kakimu bisa terikilir sih?” tanya Miss Yuki

“Emm… Jadi critanya………….. bla bla bla bla bla bla bla”*sorry males nulisnya*
***
@Kelas Vano-Jam Istirahat pertama

“Van, kenapa sih lo diem aja?” Tanya teman Vano yang bernama Riko,

“Lo sakit ya?” Tanya Riko lagi

“…………..” Vano hanya diam

“Van. Lo kenapaa sih Van? Diem aja? Lo ktawan Mr. Chiko qalo lo telat?” Tanya Riko lagi.

“………” Vano masih diam. Dipikirannya masih ada Yumi. Dia masih menyesal kenapa ga tanya nama Yumi. Dan dia masih mikirin kaki Yumi yang terkilir.

‘Duuuuuuuuuuuuuuh gueee binguuuuuuuuuuuuuuung’ batin Vano sambil ngacak2in rambutnya dan langsung pergi ke luar kelas tanpa menghiraukan Riko.

“Woooy Van! Lo mau kemana? Qo gue ditinggalin siih? Vaaaaaaaaaaan” teriak Riko sambil mengejar Vano.

“Gue mau ke kantin. Ayo sini makanya. Jangan bengong terus lo Ri!” kata Vano sambil terus berjalan tidak pduli pada Riko yang mengejarnya.

“Lah Van? Siapa yang bengong? Ada juga lo kali yang bengong! Gue daritadi lagimanggilin lo kali bukan bengong! Lo budeg apa ya?” kata Riko sewot pas udah jalan bareng Vano

“Oh iya ya? Masa? Gue ga ngerasa gitu qo” kata Vano enteng

“Lah Van. Gue triakin lo sampe suara gue serak niih” kata Riko

“Masa? Lo mimpi kali” kata Vano

“Van, gue jujur. Qalo ga percaya tanya aja sama temen2 skelas. Smua nya denger gue manggilin lo!” kata Riko mulai sewot

“Santai aja bro. Jangan ngamuk. Iya gue mungkin percaya sama lo” kata Vano

“MUNGKIN?” kata Riko sewot beneran

“Iya iya. Gue PERCAYA 100% sama lo! Udah kan?” kata Vano

“Ya udah. Oia, Van qo lo tadi bengong kenapa?” tanya Riko yg udh ga sewot lagi.

“Tadi gue mikirin………… apa aja boleeeeeeh.Wleeek :P” kata Vano

“Jahat lo Van” kata Riko

“Ehehehehehehehehe. Udah ah. Jangan mikirin itu lagi. Lo jajan apa?” tanya Vano

“Emmmm… Apa aja boleeeeeeh :P Wleeeek.. gue bales lo Van” kata Riko sambil tertawa. Vano pun ikut tertawa
***
@UKS

“Yumi. kamu tidur dulu ya?” kata Miss Yuki.

“Ga ah” kata Yumi sambil memainkan bonekanya

“Yumi.. kamu harus tidur sayang. Biar kakimu cepat sembuh*emang ada hubungannya ya?*”kata Miss Yuki meyakinkan Yumi.

“Ya udaah” kata Yumi. lalu menaruh bonekanya dan membaringkan tubuhnya.

“Yumi. Miss ambilin tasmu ya?” tanya Miss Yuki yang sedang membereskan UKS.

“………..” Yumi tidak menjawab

“Yumi?” tanya Miss Yuki

“……………” yang terdengar hanya suara napas Yumi yang teratur

‘Apa Yumi udah tidur?’ batin Miss Yuki. Ia pun melihat ke kasur Yumi dan mendapati Yumi sudah terlelap.

“Oh sudah tidur ya. Selamat tidur Yumi” kata Miss Yuki sambil mencium dahi Yumi. Yumi hanya tersenyum merasakan ciuman itu.
***
“Hoaaaaaaaaaaaaaam”

“Yumi. udah bangun?”

“Iya Miss Yuki”

“Yumi. kamu mau pulang sama siapa?” tanya Miss Yuki

“Ga tau. Mom and Dad ga bisa jemput Yumi” kata Yumi

“Maaf Yumi. Miss Yuki ga bisa anterin kamu. Miss lagi sibuk” kata Miss Yuki

“Iya gapapa. Yumi pulang sendiri aja naik taksi” kata Yumi

“Jangan! Ga boleh! Nanti kamu kenapa2 lagi” kata Miss Yuki

“Emmm… Trus gimana doong?”

“Oia! Gimana qalo suruh Vano? Stuju ga?” tanya Miss Yuki

“Kenapa harus Vano?”

“Karena tadi dia kan yang buat kakimu terkilir?”

“Iya sih Miss. Tapii…”

“Udah. Ga ada tapi2an” kata Miss Yuki sambil pergi meninggalkan Yumi.

“Miss Yukiiiiiiiiiiiiii” teriak Yumi

“Bentar ya Miss cari Vano dulu skalian ambil tas dan perlengkapan skolahmu. Jangan nangis. Miss pasti balik lagi” kata Miss Yuki lalu pergi

‘Vano dateng ksini? Aku ktemu Vano lagi?’ batin Yumi. tanpa disadari ternyata ia tersenyum mengingat Vano.

“Ahhh . Jadi ga sabaaar” kata Yumi sambil mengambil bonekanya.

“Emmm.. namanya siapa ya?” kata Yumi sambil berpikir nama bonekanya.

“Oia. Yang kelinci Yui yang beruang Vinno! Asiiiiik ketemu nama bagus” kata Yumi sambil memeluk bonekanya dan menunggu Miss Yuki.

@Koridor Kelas Vano

Vano sedang mengobrol dengan Riko tiba2……………..

“Vano!” panggil seorang cewek. Vano pun menoleh ke arahnya.

“Miss Yuki? Ngapain disini dan manggil Vano,Miss?” tanya Vano sopan

“Miss ada urusan sama kamu. Ayo kamu ikut Miss Yuki” kata Miss Yuki sambil menarik Vano.

“Eh.. Eh.. Eh.. bentar bu. Nanti saya nyusul bentar dulu bu” kata Vano sambil melepaskan tangan Miss Yuki yang menariknya.

“Eh Rik. Lo duluan aja. Gue ada urusan sama Miss Yuki” kata Vano pada Riko

“Urusan apa?” tanya Riko

“Ga tau. Gue juga bingung” jawab Vano

“Bye bro!” kata Vano sambil melambaikan tangannya ke arah Riko

“Bye” jawab Riko sambil membalas melambaikan tangannya ke arah Vano

“Ada apa sih Miss?” tanya Vano yang sudah menyusul Miss Yuki

“Udah ikut aja. Nanti Miss jelasin deh” kata Miss Yuki sambil berjalan dengan cepat

‘Emmm…ada apa ya?’ batin Vano ‘apa ada yang gawat?’

‘Cewek yang kutolong tadi! Jangan2 ada apa2 lagi sama dia’ batin Vano

“Miss Yuki! Jangan2 ada apa2 samaa………………”

-To Be Continued-


Minnaaa gimana cerbungnya? Bagus ga?*Jeleeeeeek* Hiks hiks hiks
Tapi gpp deh. Yang pntng udh dilanjutin kan?
Smoga pada suka yaaaa…
Oia, lanjutin ga ya? Rasanya males juga lanjutin qalo ga ada yang komen*plak*
Keep Comment Please! komen itu jadi motivasiku

Halo

Halo minna baca cerbungku yaaaaa... -Nisa

Senin, 12 Juli 2010

Bunny Girl 4

" Kamu kok jadi seperti orang gila yang ketakutan sih?" Tanya Kuroki. " Ekh! Enak Aja!! Tapi pliss jangan bocorin rahasiaku ya!!" Kata Rika Sambil memohon kepada Kuroki. " Heh? Rahasia apaan?" Sepertinya Kuroki tidak mendengar perkataan Rika tadi! Syukurlah... pikir Rika. " Eh, kaya' nya aku ada les, aku pulang dulu ya, hehe" Kata Rika sambil lari dengan menutupi kupingnya. Kuroki yang cuek tidak memperdulikan Rika dan kembali ke kegiatannya di sekolah.

- Di Rumah-
Rika penasaran dengan cowo yang telah membuatnya jatuh cinta. Jadi akhirnya hati cewe itu luluh? Tapi tetap saja belum menemukan cinta sejati. Cinta sejati apakah ada di cowo itu juga? Rika berharap iya karena cowo itu menurutnya sangat kakoi. Rika pun sudah tak sabar hari esok. Tanpa sadar saat tidur Rika tak sadar ternyata sudah tumbuh buntut juga! Waah!!

" Gi, gimana ini!!!" Teriak Rika yang merasa gak bisa masuk sekolah. Rikapun pura-pura sakit. " Rika! Kok kamu gak bangun-bangun?" Tanya Tante Nao. " Tante, aku sakit panas!" Kata Rika dari balik selimut. " Sakit!? Duh, Tante juga harus kerja lagi, Rika, maaf ya, Tante musti kerja jadi gk bisa nemenin kamu di rumah!" Kata Tante Nao sambil menghidupkan mesin mobilnya. "Gk apa-apa kok Tante!!" Teriak Rika.

Ting Tong! Jam 15.00, sepertinya ada tamu!! Untung Rika sudah balik seperti semula... tapi siapa sih tamunya sore-sore gini? Tukang Pos kali ya...

" Kuroki!?" Tanya Rika kaget, ternyata yang datang adalah Kuroki. " Loh, kok sehat bugar gini?" Tanya Kuroki dengan muka nyebelinnya. "Ih, tadi aku sakit panas tahu!!" Kata Rika berbohong. " Lagipula, ngapain kesini?" Tanya Rika. " Nih, w disuruh nganter pelajaran tadi sama Pak Adi" Kata Kuroki memberikan beberapa buku catatan kepada Rika. " Eh, makasih ya!!" Kata Rika. Tapi Kuroki dah terlanjur pergi...

Selasa, 06 Juli 2010

Trouble Boys X Smart Girl *Couple*

Pagi semua!" Teriak I-na penuh semangat dan capek karena habis berlari karena telat masuk sekolah. "Lho I-na tumben kamu dateng terlambat" kata salah satu teman sekelas I-na yang bernama Mia. " Sepertinya semalam aku belajar sampai laru." "Sepertinya?" Pikir Mia bingung.
TOK TOK TOK!
"Semua saya harap duduk!" Perintah Miss Karen guru dari kelas 1-2. "Sekarang saya akan megadak..." " Tunggu tunggu saya belum mau mati! Saya janji betul saya janji!" Tiba tiba ada anak laki laki yang berteriak. " Eh, Lho?" Pikir I-na bingung. "Hei! Usagi kamu tidur lagi?!" Bentak Miss Karen " Hahahaha! Lho saya tertidur lagi y?" Tanya Ryo dengan tampak seperti tidak bersalah. "Usagi kamu ini bagaimana?! Sebagai hukuman kamu keluar, setelah itu ketika pulang kamu akan saya berikan ujian tambahan dengan soal 3x lipat!" Teriak Miss Karen. Dengan terpaksa Usagi keluar. "Hei hei Mia memang dia sering tertidur seperti itu ya?" Tanya I-na pada Mia yang duduk di sebelah nya, "yaah begitulah, dari kemaren kamu tidak memperhatikan nya sieh... Cuma baru kali ini saja dia sampai mengigau sekeras ini.."



*Ketika Pulang*...

"I-na........ Maaf hari ini aku tidak bisa pulang dengan mu. Nenek ku sakit jadi aku harus buru burur maaf ya......." " Hmmm tentu tidak papa. Oh ya mudah mudahan Nenek mu cepat sembuh ya....." Jawab I-na ramah. "Makasih y I-naaaa!"



*Ketika di Jalan*

Gubrraaaaaaaak!"Aduuuh....." Jerit seorang laki laki. "Duuh maaf banget ya..Aku memang ceroboh!" Kata I-na dengan tampang khawatir dan berharap semoga di maaf kan. " Ahahaha tidak apa apa ko." Jawab laki laki itu ramah dan tersenyum pada I-na. Namun I-na terkejut saat tahu kalau orang yang di tabrak nya adalah Ryo. "Lho bukan nya kamu Usagi Ryo yang sekelas dengan ku dan suka tidur itu?!" " Haaah kamu kan si I-na Ina itu kan?!Yang paling pintar dan ga peduli pada sekita mu kan?! "Hei namaku itu Usada Hikarina buka I-na Ina, tapi memang semua orang memanggil aku I-na!" "Oooh... Kalau begitu aku minta maaf ya!" DEG DEG sepertinya senyum Ryo membuat hati I-na berdebar debar. " Lho bukan nya kamu mendapat hukuman dari Miss Karen kok udah pulang cepat sekali!" "Ooh itu.. Aku kabur aj!" jawab Ryo santai, " Haah kabur tapi itu kan ga baik! Kamu mau ketika masuk sekolah kamumati karena di marahi habis habisan?!" Bentak I-na seerti khawatir, " Aku memang ingin mati.. Sudah ya aku duluan!" Jawab Ryo dengan wajah sedih," Hei Usagi tunggu! Duuh kamu kenapa siiih!" Teriak I-na, seakan takut Ryo Marah pada nya.


*Keesokan Paginya*

"Lho I-na kamu kok tidak semangat gitu sih" tanya Mia khawatir "Haaah masa sih? Aku tak papa kok.." Jawab I-na lesu. " Anak anak sekarang kelurkan kertas ulangan kalian Miss akan mengadakan ulangan!" Perintah Miss Karen "Lho Usagi kemana?" Tanya Miss Karen. Sejenak I-na berhenti bergerak "Usagi?" "Miss saya minta ijin keluar!" Teriak I-na sambil berlari menuju keluar "I-na tunggu!" Teriak Miss Karen. Mia pun yang ingi keluar tetapi di cegah oleh Miss Karen. " Usagi.. Di mana Usagi? Apa jangan jangan kata kata nya kemaren beneran dia mau mati, dan pagi ini dia akan bunuh diri?" I-na berucap sendiri di dalam hati,"aaaaah tidak tidak aku tidak boleh berfikir seperti itu!" I-na terus mencari. Namun I-na melihat ada seorang laki laki duduk di bawah pohon sakura, I-na pun menghampiri nya. " Hei kamu sedang apa disini?" Tanya I-na. "Haah siapa?" "Lho kamu kan?!" Teriak I-na terkejut "Usagi ya? Sedang apa disini? Ayo sekolah! Eh!................" Ryo mencium pipi I-na " Aku ingin disini bersama mu..." Kata Ryo sambil memeluk I-na. "Ka kamu?......." "Kamu pasti bingung kenapa aku sering teridur di kelas... Setiap malam aku harus menemani Nenek ku yang sakit hingga larut, sampai aku kadang tak sempat tidur dan belajar." "Me memang orang tua mu kemana?" Tanya I-na, "Orang tua ku tugas di luar negri. I-na.." "Ya?" jawab I-na seraya bingung. "Maukah kamu jadi soulmaet ku?" "So Soulmaet mu?" Tanya I-na malu."Dri pertama kai tau kamu aku sudah tertarik pada mu.. Jadi?" " Eh eh eh anu ak ak ak aku dari dulu juga suka Usagi." Jawab I-na malu malu. "Jadi?" tanya Ryo penasaran, "Ya! Aku mau!" " Mereka sedang berpacaran tuh!" Tiba tiba tedengar suara "Mia!" Teriak I-na dengan wajah memerah. "Hahaha sudah I-na jangan malu malu kalian tak apa apa ko kalian pacaran!" Tawa Mia. Namun tiba tiba Miss Karen datang "apa apaan kalian ini pulang sekolah ini kalian harus mengerjakan tes sebanyak 4x lipat!" Bentak Miss Karen. "Yaah mungin jika bersama I-na aku ga bakal kesusahan.." Kata Ryo. "Uuuh kau ini!" Mereka semua tertawa riang. Dan semua berakhir bahagia..

*TAMAT*

Bunny Girl 3

Besoknya, Rika tak kunjung menemui Kuroki. Rika tak sengaja melewati ruang klub sepak bola. Cewek-cewek banyak mengintip ruangan itu dari ventilasi ruangan. Rika penasaran, ia ikut mengintip. Disana Rika melihat seorang cowok keren. Tapi tahu- tahu Rika jatuh. Rika yang kesakitan akhirnya pergi dari sana.

Rika saat berjalan, tidak sadar kalau ternyata kuping kelinci nya sudah mulai tumbuh. Orang orang mengetawainya. Mereka mengira Rik memakai bando anak kecil. Lalu seorang teman Rika memberitahu Rika kalau bando yang ia pakai lebih baik dilepas. Akhirnya Rika sadar, ia segera bersembunyi di balik tong sampah.

Rika sadar kalau akhirnya ia jatuh cinta pada cowok itu. Tapi tiba-tiba Kuroki menemukan tempat persembunyian Rika. Kuroki bertanya mengapa ia sembunyi dan menertawai kuping kelinci Rika. Kuroki meledek kalau Rika itu adalah anggota majalah playboy. Rika marah dan keceplosan memberi tahu rahasianya.

Sabtu, 03 Juli 2010

You're not Alone! (part 1 : Sendirian)

hai minnaaa. ini cerbung pertamakuuu. duh jadi deg-degan. smoga minnaa suka yaaaa sama cerbungkuuu.. >///< XD . yaaapp ayo kita mulaaiii                                                                    
                                          Chapter 1 : Sendirian
“Mom, Dad, Yumi berangkat sekolah dulu yaaa” teriak Yumi sambil meninggalkan rumahnya.
Halo aku Yumina Fujika..  Aku anak kelas 2 SMP. Aku senang disana karena aku mempunyai banyak teman. Tapi akhir-akhir ini teman-teman ku membicarakan soal cinta. Dan aku tidak mengerti apa itu cintaa. Sehingga aku akhir-akhir ini sendiri. Ah sudah sampai di sekolah. Sebentar yaaa aku kelas duluuu.
@Taman
“Shiinaaa” panggil Yumi. “Ah, Hai Yumi” jawab Shiina sambil tersenyum. “Shii, jalan-jalan yuuk”. “Ah Yumi. Maaf aku lagi ngobrol dengan Hinoka”jawab Shiina. “Ngobrol? Ngobrolin apa niih?” Tanya Yumi. “Emmm.. Soal adikku. Hinoka kan pacarnya adikku. Jadi dia minta pendapat denganku tentang kado yang tepat untuk adikku”jawab Shiina. “Oh. Ya udah aku pergi dulu deeh. Aku ga ngerti yg kayak gituan” jawab Yumi sambil melangkah pergi dan meninggalkan Shiina dengan Hinoka. Shina pun langsung berbalik dan berbicara lagi dengan Hinoka sampai tak menjawab perkataan Yumi yang bicara seperti ini. “Shii pergi dulu yaaa.. byeeeJ
”.
@Belakang Sekolah
U_U ‘uuuh kenapa aku ga ngerti soal cowok dan cinta?’ batin Yumi. ‘Padahal qalo aku ngerti aku bisa ngobrol bareng Hino dam Shiina’ batin Yumi lagi. ‘lagipula qalo aku ngerti cinta aku ga bakal jauh sama temen2 kyk skrg. Kan skrg ini orang2 Cuma ngmongin tntng cinta dan cowok trus. Aku jadi binguuung @_@’keluh Yumi dalam hati. “AKU INGIN TAU APA ITU CINTAAAAA!!” teriak Yumi sampai membuat burung2 di sekitar situ terbang. Lalu tiba2………
“Wooyy berisik banget sih. Serasa dunia milik sendiri aja sih lo!!” ada sebuah suara laki2 dari atas. Yumi pun melihat ke sekeliling nya tidak ada siapa2, Yumi yang kebingungan itu pun lalu menatap sepatunya. Lalu dari atas pohon tiba2…………..
“MINGGIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIRRR!!!”. Ada sebuah teriakan di atas. Yumi pun menengok ke atas dan kaget setelah melihat ada sosok yang sedang tepat mnuju ke arahnya. “AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!” teriak Yumi yang sdh siap tertimpa sosok yang dia liat tadi. Dia sdh memgangi kepalanya dan berjongkok untuk melindungi dirinya.
BRUKK.
“Awwww”
“Aduuuh”
“AHHHH. Sakiiiiiiitt” teriak Yumi. Yumi pun melihat siapa yang menindihnya. Sosok itu ternyata seorang cowok yang tadi berteriak kepadnya.
Yumi pun berkata pada cowok itu “Emm.. permisi. Tapi aku ksakitan kamu tiban seperti ini” kata Yumi dgn sopan.
Cowok itu pun lngsng bangun dan berkata “Uppsss. Sorry” dgn wajah tidak bersalah.
Yumi hanya memandanginya heran. Yumi yang ingin bangun pun tidak bisa. Tangannya sakit.
“Aduuh” erang Yumi.
Cowok itu pun lngsng menengok. “Kau tidak apa2?” tanyanya.
“Aduuh.. aku tidak apa2” kata Yumi yg msh berjuang berdiri. Tapi tdk bisa.
 “Salah kamu sendiri gak lngsng menghindar. Pdhl udh ku pringatkan kan? Kamu malah mengangin kepala kamu sambil jongkok. Kaya org bodoh aja” jwb Cowok itu dgn skap tdk pduli.
“Umm.. iya itu emg salahku. Aduuh. Awww. Sakiiiit” kali ini erangan Yumi disrtai dgn sbuah ringisan dari wajah Yumi.
“Mau kubantu?” Tanya cowok itu yang*akhirnya* kasian terhadap Yumi dan ingin membantu.
 “Ah. Tidak usah ini kan salahku” jwb Yumi yg msh blm bisa berdiri.
Lalu tiba2…….. “Ahhh” teriak Yumi yang tiba2 tubuhnya diangkat oleh cowok itu.
 “Sudah jgn blg ini salahmu lagi. Ini salah kita berdua oke? Dan sepertinya aku harus membawamu ke UKS. Kau mengerti?” kata cowok itu sambil menggendong Yumi.
 “Emmm.. Ya” jwb Yumi yg tiba2 gugup.
Cowok itu pun menggendong Yumi dan membawanya ke UKS.
Saat dalam perjalanan…..
“Oh iya namamu siapa?” Tanya Yumi.
“Vano Kuzumi” jawab cowok yg ternyata bernama Vano itu.
 “Oh, qalo begitu. Halo Kuzumi-sanJ” kata Yumi dgn senyuman yg sangaaaaaaattt maniiis yg membuat wajah Vano merah.
“Eh.. Eh.. kita udah sampe” kata Vano dgn gugup.
Yumi pun lngsng menengok ke arah pintu UKS yang ada di depannya. Vano membuka pintu ruang UKS dan lngsng menyibakkan gorden yg ada dan menidurkan Yumi di salah satu kasur dari 6 kasur.
 “Vano makasih yaa” kata Yumi dgn senyumnya lagi.
“Eh.. Eh.. Iya. Gue panggil Miss Yuki dulu ya” jwb Vano dgn wajah merah lagii>///<.
“Vano. Muka kamu merah. Kamu demam?” Tanya Yumi saat dia melihat muka Vano yg merah.
“Ah. Gak qo. Gue cari Miss Yuki dulu yaa. Byee” kata Vano yg skali lagi gugup*gugup mulu nih org*.Vano pun keluar dgn cpt meninggalkan Yumi sendiri.
‘Ah. Cowok itu baik juga’batin Yumi. Yumi pun menunggu Vano tapii…..
15 menit kmudiaaaannn…
‘Duh Vano mana?’ batin Yumi. ‘Lama bgt sih. Apa dia ninggalin aku?’. Yumi yang memikirkan Vano mninggalkannya sendirian di UKS pun menangis. Dia tidak bisa sendiri. Dia tidak bisaaa. Dia takut sendiri. Dia takut ditinggalkan. Yumi pun terisak. Sampai dia ktiduran karna menunggu Vano.
Vano pun datang membawa Miss Yuki saat Yumi sdg tertidur. Vano lama karna dia membeli makanan dulu untuk Yumi dan boneka untuk permintaan maafnya. Tapi saat dia dtg Yumi sdg tertidur. Miss Yuki blg Vano bisa meninggalkan Yumi. Karena sekarang sdh ada Miss Yuki. Vano pun menaruh permintaan maafnya di meja sebelah tmpt tidur Yumi.
Vano akhirnya keluar UKS. Saat di jln menuju kls Vano ingat. ‘knp gue td ga tanya namanya ya?’batin Vano. ‘Ahh. Bodohnya gue’ batin Vano smbl menyesal.
Saat Vano masuk kelas teman2nya bertanya padanya kenapa dia telat. 
“Vano, Lo qo telat sih? Untung aja Mr. Chiko ga nyadar qalo lo tadi ga ada” kata salah satu teman Vano.
“Tadi gue ada urusan di UKS” jawab Vano sambil berjalan ke tempat duduknya.
“Nah, Ayo kita mulai absen anak-anak”kata Mr. Chiko yang tiba-tiba muncul dari pintu.
“Baaaaiiiikk Mr. Chikooo” jawab anak-anak di kelas itu.
“Lo beruntung Van. Mr. Chiko dateng di saat lo udah masuk” kata teman sebangku Vano “Untung aja tadi buku absen nya ketinggalan di ruang guru yang jaraknya jauh dari sini” lanjutnya.
“Oooooh” jawab Vano yang sedang memikirkan cewek yang tadi dia tolong itu.
‘Gue emang bego’ batin Vano yang sedang sebal pada dirinya sendiri karena tadi dia tidak menanyakan nama cewek yang tadi dia tolong.
                                                                 -----> To Be Contiuned <------
Nah, minn suka ga? smoga minna suka yaaa.. tunggu part 2 nya yaaa ^_^

Nacchi's Blog – Post 1

Nacchi's Blog

Post 1 – Prince Charming

Dear bloggie :)
Namaku Natsumi Satou, tapi biasa dipanggil Nacchi. Hobiku nge-blog, online, dan chatting dengan temanku yang tidak kuketahui wajahnya. Kenapa ya aku hobi seperti itu? Entahlah… Aku hanya suka melakukan hal aneh…
***
Dan kalian tahu, hari ini adalah hari pertamaku masuk SMA setelah MOS yang menyebalkan. Maklum, aku bukan tipe yang suka hal aneh-aneh, rada supel, dan easy going –sedikit sombong nih–. Yang paling menyebalkan, adalah saat kakak OSIS gila itu menyuruhku menembak kakak kelas. Duuh, ogah deh, sekalipun dia cakep, tapi malu-maluin kali! Cuih! Tapi sekalipun aku bilang begitu, akhirnya aku dan beberapa teman menembaknya dengan memberi sebatang coklat –yang murah–. Syukur aja pilihan nembaknya terserah, jadi bisa pilih sesuka hati. Dan… Aku pun terpikat untuk nembak Ryuu, kelas 11, ketua tim sepakbola.
“Kak… Jadi pacarku ya…”, kataku ke kakak OSIS yang bernama Ryuu itu –gitu kan caranya nembak?–.
Waah dia memang cakep, ketua klub sepak bola, dan murah senyum. Nggak seperti kakak OSIS cowok lain yang repot setengah mati buat ngobrol. Tapi tidak ada yang tahu hati orang –siapa tahu kalau ternyata dia cuma akting :P–.
Dan sesaat… Aku melihatnya tersenyum… Gyaaaa cakeeeeeep!! Hatiku jadi meronta-ronta, tapi aku sadar, ini kan demi menolak hukuman!! Sadar Nacchi!!
“Eeh… Kau Satou Natsumi dari kelas 10.5 ya…?”, suara Ryuu terasa halus.
Ugyaaaaa!! Hatiku ingin teriak setengah mati dan aku tahu sekarang pipiku merah seperti kepiting bakar! Dia tahu aku!?
“Aaah, eeh, ung, iya…”, aku menjawab sambil tergagap-gagap.
“Oke, nanti aku bilang ke anak-anak, kamu nggak usah dihukum, lagian, kamu nembak aku yang pertama looh!”, jawab Kak Ryuu membuat hatiku pecah.
GUBRAK! Ternyata anak-anak bohong! Katanya, mereka mau nembak –malah si Mai bilang udah!?–, eh ternyata belum ada! Duuh bikin malu aja!!
“Aku ke anak-anak dulu, oh ya, jangan lupa nanti nonton waktu demo ekskul sepakbola ya~!”, Kak Ryuu tersenyum lebar dan meninggalkanku.
Dan saat itu aku kembali sadar, aku mulai naksir Kak Ryuu! Duuh jangan deh, moga-moga dia lupa kalau seorang Nacchi yang kecil pendek ini nembak dia demi kepentingan MOS!!
***
“Nacchi, katanya anak-anak kamu nembak Kak Ryuu ya?”, pertanyaan Mai waktu itu membuatku sebal.
Dasar, padahal dia bilang udah nembak, bohong lu Mai!!
“Jahat!! Mai bohong!!”, spontan aku mukul-mukul Mai.
“Ung… Iya iya sorry deh. Habis kamu kayaknya takut banget sama hukuman, jadi kubilang begitu deeh… Maaf ya~!”, Mai kelihatannya happy mood sekali.
Dan yang bisa kulakukan, memandangi Mai dengan tambang bengong bin ajaib.
***
Tapi kalau kupikir-pikir, ada untungnya juga kok aku nembak Kak Ryuu. Kak Ryuu, idola sekolah yang nun jauh tinggi dan nggak bisa kugapai, akhirnya kutemukan juga di dekat latihan klub sepakbola. Iya, iya, ini keberuntunganku. Si kecil Nacchi bisa berbicara dengan pangeran Ryuu di kerajaan langit yang sangat cakep~! Ugyaaa >3< Semoga perasaanku pada Kak Ryuu bisa dibalas suatu saat nanti…
***
Okie, sekian saja ya, kita sambung suatu saat :) Cyaa soon semua, doakan keberhasilanku merebut hati Kak Ryuu~!

nyaah~ gimana? jelek ya? okie, gak papa~ tunggu lanjutannya~! kapan ya...? kapan-kapan! *plak* *dibunuh* comment ya, jangan lupa~ *maksa ini* eeh makasih juga buat della, sudah menerima permintaan saya T^T cyaa soon :D aah ada lagi... mau promo bentar... klik disini~! untuk tau isinya, klik aja *plak* hehe *gomen nee promo*

Kamis, 01 Juli 2010

My Story Is My Life ^^| Part 5| READY??? 3..2..1.. ACTION!!!

“ HOAMP…” kataku malas ikut pelajaran Fisika yg baru aja 2 jam ini berlangsung.


TENG,,TENG,,TENG,,

" Baiklah anak-anak, pelajaran kita selesaikan sampai sini saja." kata Bu Yuri lalu berjalan keluar kelas

“ CHIKKAAAA!!!” suara aneh Yuki keluar lagi,kenapa saat dia memanggilku harus berteriak sih?


“ Hemp” kataku sambil melirik ke Yuki yang sudah berada di depanku.
Lalu dia memberiku selembar surat yg berjudul TUGAS SISWA UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN BAZAR . Aku langsung berjalan keluar kelas. Sepertinya Yuki mulai memasang ekspresi wajah bengong konyolnya.

‘ Terserah.’ kataku dlam hati.


“ Chika!! TUNGGU??!!!” kata Kira mencoba menarik tanganku.

“ Hah?!” kataku dengan malas.

“ Kamu mau kemana CHIKA??!!” kata Kira.

“ Entahlah.” jawabku malas.

“ CHIKAAAA!!! Tolong km pergi ke ruang guru minta tali warna-warni buat menghiasi tempat bazar kita!! Liat di daftarnya sapa yang jadi partnermu…CEPAT LAKUINN!!! AKU BANYAK KERJAAN!!!” teriak Yuki sambil menggunting kertas yang gak tau mau dibuat apa.


Sesaat aku melihat ke daftar partner…tertulis di nomor 5….

5. Chikage Haruno dengan Kira Nakamura.


“ Ogah.” kataku singkat dan melepas tangan Kira

“ Tapi CHIKAAAAA!!!” kata Yuki sambil menyusulku dan menarik tanganku.

“Yuki” kataku tanpa menatap mukanya.

“ Aku mau asalkan cuma masang hiasan. Soal ambil barang dsb, aku gak ngurus. ”

“ Ok, aku yang ambil perlengkapannya tapi nanti kamu juga bantu pasang hiasannya… Asal nanti tugas kita selesai dan Yuki bisa tersenyum.” kata Kira dengan pelan sambil memegang pundak Yuki.

‘ Sikap yang menyebalkan’ kataku dalam hati.

“ T…tapi Kira…” jawab Yuki pelan.

“ Udah lah Yuki…kamu ngurus tugasmu saja. Aku dan Chika mau siap-siap. Ayo Chika!”

“ Ok deh…Chika, Kira aku ke kelas dulu ya!!!” kata Yuki sambil berlari ke kelas dan melambaikan tangannya.

Reaksiku hanya diam.” Chika,aku ambil dulu ya” Kata Kira sambil berjalan ke ruang guru mengambil pita-pita tersebut.

“ Kira”

“ Aku tunggu di lokasi bazar”

“ OKOK” jawab Kira tersenyum kecil dan melanjutkan larinya.

‘ Hemp.Kapan semua selesai…terus aku bisa ke lapangan basket…?’ kataku dalam hati.


Beberapa Menit kemudian…



“ Chika…akhirnya dapat juga…nih adanya warna hijau, merah, sama kuning” kata Kira sambil berlari ke arahku.

“ Terserah.” jawabku.

“ Nih pasang. Aku udah bawa kursi.” kata Kira sambil menyerahkan kursi kecil.

Aku pun menaiki kursi itu dan memasang pita yang diberikan Kira dari bawah. Sebenarnya, kursi ini sudah agak tua karena jarang dipakai siswa.Tapi karena gak ada yang lain, terpaksa dah.Tapi tiba-tiba,

WUUSS,,,WUSS,,,*angin bertiup sampai rambutku menutupi wajahku*


Aku mencoba untuk berjalan mundur menghindari angin tapi aku tidak sadar kalau aku lagi diatas kursi kecil. Saat hendak mau jalan ke belakang, kursinya terbalik dan kaki kursi itu pun patah.Kakiku terkilir…namun aku tidak merasakan rasa sakit.Rambut yg menutupi mataku, aku singkirkan dan melihat apa yg terjadi.

“ Chika? Kamu tidak apa-apa?” tiba-tiba suara Kira yg terasa sangat dekat.

“ …”

Setelah aku perhatikan lagi,ternyata Kira telah menangkapku dari kursi. Dia malah yang terjatuh dan aku duduk dipangkuannya dan tangannya memegang lenganku.


“ LEPASKAN!!!!” teriakku yang sudah mulai sadar.

" Hah?!" kata Kira.

“ TAU GAG SIH??!!!! LEPASKAN!!!!!!!!!!!!”


~TO BE CONTINUED~
TUNGGU MY STORY IS MY LIFE PART 6 YA (o^w^o)V


~•°¤*§ëkå® ^^*¤°•~ BESERTA ASISTENNYA~ *plak* ZHA ^^

Because You're Special! Chap. 2

~Two

"Yamaguchi Anita..." kata Nami. "Wow!" Nami menoleh kearahku sambil meringis.
"Gimana, gimana?! Cepat dong Nami!" Aku mencubit lengannya.
"Sorry, sorry." Nami tertawa. "Anita-chan hebat! Peringkat 3 dari 400 orang!!"
"HAH?! Bohong!" teriakku. "Gak mungkin, Nami!"
"Hei, hei. Memangnya aku pernah bohong, Anita-chan?" Kata Nami. 
"Ng, nggak sih..." Kataku perlahan. "Lebih baik kita ke meja Pak Kunou, aku mau minta amplop ujianku. Bukan maksudnya aku nggak percaya sama Nami, lho..."
"Ngerti, ngerti. Aku tahu kok, kamu mau kasih ke ibumu kan? Aku juga mau kesana, Anita-chan." Nami menggenggam tanganku dan mengajakku ke meja Pak Watanabe Kunou untuk meminta amplop berisi nilai-nilai ujian. 

"Ooh, Miss Yamaguchi dan Miss Rumiko?" kata Pak Kunou. "Ini, amplop kalian."
"Arigato, Pak Kunou!" Kata Nami. "Nih, Anita-chan."
"T-terimakasih, Nami." kataku gugup sambil mencari bukaan amplop. Segera kucari lembaran bertitik-titik. Lembar huruf braille.
Benar kata Nami. Aku gemetaran memegangi lembaran braille tersebut, tidak percaya. Rank 3 outta 400... Ya ampun... Is it a dream? Segera aku menampar muka, sakit. NYATA?!

"Congrats, Anita-chan!" Nami menepuk pundakku.
"I-iya..." Aku mengangguk lemah. "Nami gimana?"
"Rank 20..." Katanya pasrah. "Nggak buruk, sih... Tapi..."
Aku diam. Aku benar-benar tidak tahu cara menangani situasi begini.
"Pokoknya selamat!" Suara Nami kembali seperti biasa. "Back to our class?"
"Yeah... Pandu aku, ya?"

***

"Yamaguchi, gimana ujianmu?" Tanya Hana. "Aku jelek banget. Wah, diomeli semuanya di rumah, nanti!" Tambahnya.
"Ng... Aku..." aku berkata gugup sambil meraba-raba mencari lokasi kursi. "Well..."
"Peringkat 3! Susah amat sih, ngomong." Tawa Otonashi Kumiko. "Kan dipasang di aula! Masa gak lihat, Hana?!"
"Eeeh~" Hana mencoba mengelak. "Aku 'kan nyari di urutan 20 kebawah!"
"Dia kan gak akan masuk ke bawah peringkat 10 besar!" Teriak Hiroki Matsuyama. "Dia kan smart banget!!"
"Uuhh, jangan gitu!" Aku meringis. Dalam hati aku bingung; mana Nami? Biasanya dia akan mengobrol denganku...

"Ada yang lihat dimana Nami?" tanyaku.
"Ng? Rumiko?" Kata Matsuyama. "Tadi sih aku lihat dia ke perpus."
Perpus? Tumben sekali Nami ke perpus... Dia kan benci perpus? pikirku. 
"Ung... Ada yang mau antar aku ke tempat Nami, tidak?"
"Aku mau!" Kata Kumiko. "Aku mau pinjam buku, aku perlu buku "Medicine Formulas". Aku mau masuk jurusan kedokteran, sih."
"O-oke..." Kumiko menyentuh tanganku. Mereka sudah terbiasa, kalau menemaniku mereka akan memegang lenganku. Kalau cowok, mereka akan memegang pundakku. 

"Hallo?" Kata Kumiko saat melongokkan kepala kedalam perpus. "Anyone here?"
"Ah, Miss Hiroki." kata Mrs. Queensha Loftham. Dia library headmaster sekaligus guru Bahasa Inggris. "What do you need?"
"A-aku... I need a book." Jawab Kumiko. Inggris-nya kagok, sih. Hehe.
"And you? Miss Yamaguchi?" tanya Mrs. Loftham.
"I... I want to look at the braille books... If I found good books, I'll borrow one book or two..." jawabku. Aku tidak buruk dalam bahasa Inggris.
"Go ahead." Sahut Mrs. Loftham. 
Yeah! Akhirnya kami bisa menembus dinding pertahanan Mrs. Loftham yang terkenal sulit ditembus!!

"Carikan Nami," bisikku pada Kumiko.
"Beres!" Jawabnya.
Perpus Qin-Shuu is fantastically big. Benar-benar besar. Aku pernah sekali nyasar sampai akhirnya ditemikan Ritsumo. Sejak itu aku selalu ditemani orang lain. Teehee ^^
"There she is." Kata Kumiko. 
"M-mana?" 
"Di depan rak braille..."
Aku tersentak. Untuk apa Nami melihat-lihat buku braille? Dia 'kan tidak buta... Benarkah begitu? Nami jarang bercerita tentang dirinya sendiri... Tapi...

To Be Continued