Minggu, 27 Juni 2010

My Boyfriend 1.2

===Chris~>SMA 2, Ange~>SMA 1===
---Kelas Ange---
“Kursi nomor 5 paling kiri?”
“Iya, Bu. Nama saya Ange-Eh!”
“Kursi nomor 6?”
‘Aduh bukan Ange Bu!!!’ bantah Ange dalam hati.

---Istirahat---
“Hai Ange! Nama gue Vanni. Ngomong-ngomong elo kenal Chris gak? Yang kelas XI-2? Nama pacar dia mirip nama elo lho! Namanya Angely. Tapi bukan elo kan? Kalo iya gawat tuh! Bisa-bisa elo dikeroyokin cewek-cewek XI sama XII! Keren banget kan!? Tuh cowok memang Cool sih. Gak bisa dibantah.” Kata seseorang yang duduk di depan Ange dikelas.
“Oh gitu… Salam kenal deh…” jawab Ange ngeri. Fiuh… Untung tadi dia tidak jadi menyebutkan namanya Angely. Kalo nggak dia pasti tersangka nomor 1! Gawat!

---Dirumah---
“Ange!” panggil Chris yang melihat Ange sedang dibalkon kamarnya. ‘Hah… Chris…’ kata Ange dalam hati.
“Eh, Chris! Kamu bilang-bilang ya soal aku disekolah?” Tanya Ange siap-siap untuk marah.
“Hm… Kayaknya pernah deh. Atau nggak ya? Hmm… Oh pernah! Pas kamu nganterin pisang goreng waktu itu kalo gak salah.”
“Hah Chris… Kamu bikin aku jadi gila! Untung gak salah langkah! Hah…” desah Ange. —salah satu hobi Ange, mendesah—
“Emang kenapa, Nge?” kata Chris masih bingung.
“Gak lah! Pusing!” kata Ange lalu masuk ke dalam kamarnya. Chris hanya tertawa melihat Ange.

-----


Yah… Begitulah ceritanya.
‘Huftttt! Tau begini gak usah pacaran sama Chris deh!’ pikir Ange sambil menghentak-hentakkan kakinya. Tapi mau gimana lagi? Ia terlanjur suka dengan cowok itu.
Ange merasa kesal dibilang tidak cocok dengan Chris karena ia pikir memang benar. Ange merasa ia ‘Jelek’ padahal kenyataannya tidak sama sekali. Ange malah bisa dibilang cantik banget. Matanya yang jernih dan agak kecoklatan. Rambutnya yang panjang dikuncir satu agak keatas. Hidungnya mancung, dengan bibir alami berwarna kemerah-merahan tanpa dioles lipstick. Muka dan kulit putih tanpa belang-belang. Badan jangkung 170 lebih dengan berat ideal. Otaknya pun pintar. Tidak pernah lebih dari 5 rankingnya. Bahkan bisa kurang dari 5. Tapi yang mpunya tubuh ternyata gak sadar. Ia merasa jelek karena ia sendiri punya kelemahan yaitu tidak fotogratif —gak bisa bergaya didepan kamera—.

Ange lalu berjalan kembali kekelas. Karena malas jalan jauh, akhirnya Ange memilih memutar melewati kelas XI. Chris —seperti biasa— dikerumuni gerombolan-gerombolan cewek lagi.
“Ah si Chris enak banget sih dikerumunin begitu! Gua juga mau tuh jadi Chris!” kata cowok di kelas Chris.
“Bener mau nih?” Tanya Chris. “Katanya siAngga mau tuh dikerumunin!” lanjutnya.
Angga memang termasuk cowok keren. Tapi menurut riset, yang paling keren ya memang Chris. “Ah gak mau ah! Dia kan udah punya Jean! Ntar kita diomelin temennya Jean lagi! Biar Jean lembut tapi temennya serem.”
“Ih… Gua juga gak mau kali… Gua cuma mikir, kalo banyak cewek yang lebih cantik dari kalian ngerumunin gua… Enak banget tuh! Jean masih lebih cakep dari kalian lagi. Hehehehe….” Kata Angga cepat-cepat.
“YEEEEEEEE! Malu yeeeeeeeeee!!!!! HUUUUUU!”
“Eh, Ange!” panggil Chris tiba-tiba sambil melambai kearah Ange.
“Huh…” Ange lalu memalingkan muka.
“Hahaha…” tawa Chris melihat tingkah Ange.
“Siapa tuh Chris?” kata Angga mendekati Chris.
“Gak kok… Gua salah liet. Gua kira Angely… Hehe…” kata Chris masih sambil tertawa.
“EH!? MANA!?” teriak cewek-cewek itu terkejut.
“Gak ada.” Jawab Chris tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar